Metode Guru Agama dalam Penerapan Disiplin Belajar Peserta Didik di Tingkat MTS

  • Rosi Yulita STIT YDI Lubuk Sikaping
  • Safdi Lismar STAI YDI Lubuk Sikaping

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru merupakan salah
satu komponen dalam proses pendidikan yang ikut bergerak aktif
dalam pembentukan sumber daya manusia yang potensial di
bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru harus berperan aktif
dan menempatkan diri sebagai tenaga profesional, sesuai dengan
tuntunan masyarakat yang semakin berkembang, dengan arti kata
setiap guru harus dapat melaksanakan fungsi dan tanggung
jawabnya dalam rangka membawa siswanya kepada suatu
kedewasaan atau taraf kematangan tertentu, sekaligus pencapaian
tujuan pendidikan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimanakah metode guru agama dalam penerapan disiplin
belajar peserta didik di tingkat MTs.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru di MTsS Koto
Tuo Kumpulan. Metode pengumpulan data data dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan (1) banyak dari siswa yang
tidak mematuhi peraturan dan tata tertib siswa, walaupun sudah
diberikan berbagai macam sanksi kepada siswa tersebut, seperti
membersihkan pekarangan sekolah, musalla, bahkan ada yang
tidak diizinkan untuk mengikuti pelajaran, tetapi masih banyak
juga siswa yang tidak disiplin dalam waktu belajar, (2) banyak
dari siswa yang tidak mematuhi nasehat guru, kalaupun ada tetapi
hanya pada saat guru menegur saja, setelah itu, siswa akan mulai
lagi ribut, yang mana hal tersebut sangat mengganggu bagi siswa
lainnya yang ingin belajar. Dalam proses pembelajaran, banyak
juga siswa yang melakukan kegiatan lain yang dapat mengganggu
kelangsungan belajar, contohnya siswa bermain Handphone pada saat guru menerangkan pelajaran dan membuat pesan-pesan dari
kertas yang diberikan kepada teman-temannya,(3) banyaknya
siswa serta kecilnya mushala, maka hal tersebut sangat
berpengaruh terhadap ketepatan dan ketertiban pelaksanaan Salat
Zuhur siswa di mushala. Pada saat pelaksanaan salat siswa dibagi
atas tiga ronde, yang mana hal tersebut juga berpengaruh pada
ketepatan waktu pelaksanaan salat siswa. Oleh karena itu, siswa
terpaksa mengantri untuk melaksanakan salat, sementara siswa
mengantri, ada sebagian siswa berbicara dan bercanda di luar
atau di dalam mushala ketika dilaksanakannya salat.

References

Albone, Aziz Abd, (2009). Pendidikan Agama Islam Dalam
Perspektif Multikulturalisme. Jakarta: Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama Jakarta.
Arikunto Suharsimi. (1993). Manajemen Pengajaran Secara
Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.
B Uno Hamzah. (2008). Profesi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Departemen Agama RI (2000). Tuntunan Pembinaan. Pendidikan
Agama Islam. Jakarta: Binbaga Islam.
Departemen Agama RI. (2005). Alqur’an dan terjemahannya.
Bandung: Diponegoro.
Depertemen Pendidikan Nasional.(2008). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Djamaluddin dan Abdullah Aly. (1999). Kapita Selekta Pendidikan
Islam. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Emzir, (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Jakarta
: Rajawali Pers
E. Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.
Bandung: PT Remaja Rosada Karya.
Jamarah Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik dalam
Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Jauhari Mukhtar Heri. (2008). Fiqh Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya Offust
J Maleong Lexy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Margono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Mujib Abdul dan Mudzakir Jusuf, (2006). Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Kencana.
M Yusuf Kadar. (2003). Tafsir Tarbawi. Jakarta : Bumi Aksara.
Nata Abuddin. (2005). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Gaya
Media Pratama.
Quraish Shihab M. (2002). Tafsir Al- Misbah. Jakarta : Lentara
Hati.
Rohani Ahmad, Ahmdi Abu, (1995). Pengelolaan Pengajaran.
Jakarta: Rineka.
Rohman Faisal, (2009) Disiplin Belajar, (Online).
Tersedia:http://Faisal Rohman blogspot.com.kedisiplinan
belajar.
Sardiman AM. (1986). Interaksi Dan Motivasi Belajar. Jakarta:
Rineka.
Shafari Mohamad, (2009) Upaya Menerapkan Kedisiplinan Siswa,
(online) Tersedia:http//citatasababa.
blogspot.com/2009/06/upaya-menerapkankedisiplinan-
siswa.html (23 Januari 2010).
Slameto. (1991).Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Subari. (1994). Supervisi Pendidikan Dalam Perbaikan Situasi
Megajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif.
Bandung : Al-Fabeta.
Umar Bukhari. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.
Sanjaya Wina. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi
Kurukulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Tu’u Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi
Siswa. Jakarta: PT Grasindo.
Published
2020-06-16
How to Cite
YULITA, Rosi; LISMAR, Safdi. Metode Guru Agama dalam Penerapan Disiplin Belajar Peserta Didik di Tingkat MTS. Mau`izhah : Jurnal Kajian Keislaman, [S.l.], v. 10, n. 1, p. 171 - 186, june 2020. ISSN 2654-5055. Available at: <http://ojs.stit-syekhburhanuddin.ac.id/index.php/mauizhah/article/view/50>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.55936/mauizhah.v10i1.50.