PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT DALAM AL-QUR’AN
Abstract
Tulisan dengan kajian filosofis ini bermaksud mengungkap ide dan konsep yang terkandung dalam pendidikan berbasis masyarakat. Apa dan bagaimana pendidikan berbasis masyarakat dalam Islam? Apa dan bagaimana pendidikan berbasis masyarakat dalam al-Qur’an? Dan apa isyarat-isyarat al-Qur’an tentang dimensi pendidikan berbasis masyarakat?
Pendidikan berbasis masyarakat dalam al-Qur’an mengusung community based eduhumanis teosentris, yaitu pendidikan dari masyarakat untuk masyarakat yang humanis teosentris. Pendidikan berbasis masyarakat yang humanis teosentris terlihat dalam beberapa dimensi, yaitu: dimensi ruhaniyah, dimensi humanis religious dan dimensi psikologis spiritual. Dimensi ruhaniyah pada pendidikan berbasis masyarakat terlihat pada pengembangan nilai-nilai ilahiyah, ibadah, kekhalifahan dan dakwah dalam pendidikan berbasis masyarakat. Dimensi humanis religious dapat dilihat pada pengembangan nilai kemanusiaan teosentris yang disebut juga dengan nilai dakwah, nilai kerahmatan, nilai keadilan dan amanah. Selanjutnya dimensi psikologis spiritual pada pendidikan berbasis masyaraka dengan cara mengoptimalkan multi fitrah manusia berdasarkan fase perkembangan dan tugas perkembangan yang diatur oleh Allah dan Rasul.
Penelitian ini berbeda dengan pendapat Can Cleve Morris (1990 M), John Dewey (1952 M) dan Ivan Illich (2002 M) yang menganggap bahwa pendidikan berbasis masyarakat bersumber dari manusia dan alam semesta dengan tujuan humanis matrialistik. Memiliki kesamaan dengan mufasir, seperti al-Qurthubi, Ibn Katsir yang berpandangan bahwa pendidikan berbasis masyarakat bukan hanya pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat, tetapi ada keterlibatan Allah dalam proses pendidikan tersebut