PESANTREN DAN PEMBAHARUAN ARAH DAN IMPLIKASI

  • Marfiyanti Marfiyanti STIT Syekh Burhanuddin Pariaman
  • Zulmuqim Zulmuqim STIT Syekh Burhanuddin Pariaman
  • Duski Samad STIT Syekh Burhanuddin Pariaman

Abstract

Dalam sejarah pendidikan Islam Istilah pesantren
pertamakalinya muncul di Jawa, sedangkan pembelajaran
yang sama juga telah ada di beberapa wilayah Indonesia,
namun berbeda sebutan dan model pembelajaranya, seperti
yang ada di Aceh disana ada namanya Dayah, di Sumatera
Barat ada namanya istilah Surau. Namun dalam
perkembangan sejarah, berangsur-angsur istilah ini akan di
pengaruhi, maka istilah pesantren bisa terkenal di seluruh
wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Sumatera Barat, Istialah
surau berganti menjadi Pesantren, yang mana pada decade
sebelumnya bernama surau, kemudian beralih kepada
madrasyah, dan perguruan tarbiyah Islamiah, dan terus
mengalami perkembangan dan banyak dari lembaga tersebut
mengalami transformasi ke pesantren.
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam
tertua di Indonesia yang memiliki hubungan fungsional
simbiotik dengan ajaran Islam. Nilai-nilai Islam yang dianut
dan kemudian disebarkan oleh pesantren akhirnya menjadi
bagian intrinsik dari budaya masyarakat Islam Indonesia.
Dalam konteks ini, pesantren sangatlah menjadi pilihan utama


dalam mengembangkan nilai-nilai Islam dan mengembangkan
toleransi dengan budaya Indonesia. Ketika semua kekuatan
yang dipunyai oleh pesantren ini mampu dikelola dengan baik
maka, pesantren akan menjadi kekuatan besar dan pusat
peradaban muslim di Indonesia.
Dengan demikian keberadaan Kiyai tentunyaperlu disini
sebagai unsure pertama dalam sebuah pondok pesantren
dengan demikian bisa memunculkan kekhasan tersendiri dalam
melaksanakan pendidikan Islam. Yang kedua Santri,
merupakan unsur penting dalam pesantren melihat kuantitas
dan kualitas dari santri juga sebagi penentu maju dan
bermutunya pendidikan Islam, yang ketiga adalah Mesjid;
merupakan sarana dalam melaksanakan ibadah dan praktek
materi keagamaan tentunya butuh tempat khusus dan sesuai
dengan situasi dan kondisi masing-masing, jika yang demikian
itu menentukan akan tingkatan dan status dari pesantren itu
sendiri dari mulai bentuk Mesjid yang sangat sederhana
sampai kepada Mesjid yang Elit, yang keempat adalah
Madrasyah hal ini merupaka sarana dan prasarana untuk
terselengaranya proses belajar mengajar, kelima adalah;
Asrama atau pemondokan, yang dijadikan tempat berdiam,
maka lima unsur ini wajib adanya

References

Abasri, Sejarah dan Dinamika Lembaga-Lembaga Pendidikan
Islam di Nusantara, dalam Samsul Nizar (Editor), Ilmu
Pendidikan Islam; Menelusuri Jejak Sejarah
Pendidikan Era Rasulullah samapai Indonesia,
(Jakarta: Kencana, 2008)
Ali Daud Muhammad dan Daud Habibah, lembaga-lembaga
Islam di Indonesia, 9 Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada, 1995)
Amrizal, Pembaruan Pendidikan Pesantren dalam Kerangka
Sistem Pendidikan Nasional, (UIN Suska Riau: Jurnal
Sosial Budaya, Vol. 8 No. 02, 200
Ansor Ahidul, ritual Islam Tradisional :Rekontruksi Nilai
Lokal dan Proses Pembentukannya”, ISTIQRO’, Jurnal
Penelitian Islam Indonesia, Volume 06, Nomor 01,
2007,
Azra Azyumardi Pembaharuan Pendidikan Islam Sebuah
Pengantar, pada buku.
Sudirjo Marwan, Bunga Rampai Pendidikan Islam
Agama Islam ( Jakarta : Depag RI, 1996)
________,Pesantren : Konstitinuitas dan Perubahan (Jakarta :
Paramadina, 1997)
________, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju
Millenium Baru, (Ciputat: Logos, 1999)
Dhofier Zamakhsyari, Tradisi Pesantren; Studi tentang
Pandangan Hidup Kyai, Haedari Amien,
Pesantren dan Pembaruan Islam, (Jakarta: Puslitbang
Pendidikan
Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama RI,
2010)
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan
Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Prenada
Media, 2007)
Hasan Muhammad, Inovasi dan Modernisasi Model
Pendidikan Pondok Pesantren, (Karsa: Jurnal Sosial
dan Budaya Keislaman, Vol. 23, No. 2, 2015)
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia; Lintasan
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 1999)
Mujib Abdul dan Mudzakkir Jusuf, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006)
Majid Nurcholis, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret
Perjalanan, (Jakarta: Paramadina, 1997)
Maulana Ridwan Iwan, Konsep Peserta Didik menurut Alghazali dan Implikasinya terhadap Praktek Pendidikan
di Pondok Pesantren Al-mutawally Desa Bojong
Kecamatan Cilimus
Kabupaten Kuningan, (IAIN Syekh Nurjati Cirebon:
Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah, Vol. 1, No. 1).
Maulani Achmad, “Pesantren dan Islam Indonesia; Kajian atas
Pembaruan dan
PeranSosialTransformatif”,dalamAmienHaedari(ed.),
PesantrendanPeradabanIslam,(Jakarta:PuslitbangPen
d.Agamadan Keagamaan
BalitbangdanDiklatKemenagRI, 2010)
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren; Suatu
Kajian tentang Nilai Sistem Pendidikan Pesantren,
(Jakarta: INIS, 1994)
Nafi’M.Dian, dkk.,Praksis Pembelajaran. Prasodjo Sudjoko, et
al., Profil Pesantren, dalam Abuddin Nata (Editor),
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan LembagaLembaga Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta:
Grasindo, 2001)
Nata Abuddin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Bandung:
Angkasa Bandung, 2003)
_______, Sejarah Sosial Intelektual Muslim dan Institusi
Pendidikannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012)
Rokhmad,“PesantrenSalafdiTengahPragmatisme”,JurnalKebud
ayaandanPemikiranKeislaman,Vol.18.No.2Tahun200
3
Suwendi, Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada, 2004)
_______, Rekonstruksi Sistem Pendidikan Pesantren,
(Bandung: Pustaka Hidayat, 1999)
Suwito dan Fauzan(ed.), Perkembangan Pendidikan Nusantara
(Studi Perkembangan Sejarah dari Abad 13 hingga
Abad 20M), (Bandung:Angkasa,2004)
Yunus Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia,
(Jakarta: Hidakarya
Agung, 1985)
Yusuf Fuad Choirul, “Dinamika Pesantren di Tengah Arus
Perubahan”, dalam BalitbangDepag RI, Pesantren,
Pendidikan Kewargaan dan Demokrasi, (Jakarta:
Balitbang dan Diklat DepagRIdanLabsosioUI,2009),
Zainal Arifin Thoha, Runtuhnya Singgasana Kyai; NU,
Pesantren dan Kekuasaan, Pencarian Tak Kunjung
Usai, (Yogyakarta : Kutub,2003)
Published
2021-12-19
How to Cite
MARFIYANTI, Marfiyanti; ZULMUQIM, Zulmuqim; SAMAD, Duski. PESANTREN DAN PEMBAHARUAN ARAH DAN IMPLIKASI. Mau`izhah : Jurnal Kajian Keislaman, [S.l.], v. 11, n. 2, p. 1-24, dec. 2021. ISSN 2654-5055. Available at: <http://ojs.stit-syekhburhanuddin.ac.id/index.php/mauizhah/article/view/67>. Date accessed: 04 may 2024. doi: https://doi.org/10.55936/mauizhah.v11i2.67.